THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 06 Januari 2011

Bab 11. Prasangka, Diskriminasi, Etnosentrisme

Nama : Kurnia Anggraeni
Kelas : 1KA26
NPM : 13110935
Kel    : 3

1. Menjelaskan perbedaan kepentingan
*Teori
Kepentingan berupa pokok asal timbulnya tingkah laku setiap individu, dan individu itu pun bertingkah laku sebab ada dorongan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, kepentingan itu bersifat yang bisa kata "egois" sebab ia hanya memenuhi kepentinganya maka dari pada itu individu merasa puas dan begitu pula sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan enimbulkan msalah baik dirinya maupun orang yang di sekitarnya.

         Oleh karena itu bahwa tingkah laku individu merupakan cara maupun alat dalam memenuhi kebutuhanya sendiri,  lalu kegiatan-kegitan yang akan di ambil oleh individu  berupa hakikatknya yang merupakan pemenuhan dan kepentingan tersebut, artinya bahwa tidak yang ada dua orang yang dilakukannya sma persis dalam hal-hal kehidupan pribadinya, serperti jasmani maupun rohani setiap individu, dari pada terciptalakh perbedaan individu dalam hal kepentingan setiap individu.  perbedaan itu berupa memperoleh kasih sayang, memperoleh harga diri setiap individu, ingin dibutuhkan oleh orang lain, memperoleh hidup yang layak, dll
 
2. Menjelaskan tentang diskriminasi dan etnosentris
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.

Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi

Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.

Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan
 
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana umumnya dipahami. Etnosentrisme dalam hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata buruk, etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan. Pada saat konflik, etnosentrisme benar-benar bermanfaat. Dengan adanya etnosentrisme, kelompok yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain. Salah satu contoh dari fenomena ini adalah ketika terjadi pengusiran terhadap etnis Madura di Kalimantan, banyak etnis Madura di lain tempat mengecam pengusiran itu dan membantu para pengungsi.


*Studi kasus
Diskriminasi Perempuan Masih Tinggi

KEPALA Kantor Pemberdayaan Perempuan, Dra Maria Bano mengungkapkan saat ini bentuk diskriminasi terhadap perempuan masih tinggi.Tidak hanya terjadi pada wilayah perkotaan namun juga diwilayah kampung.Untuk merubah paradigma tersebut ia melihat harus ada dorongan dari kaum perempuan itu sendiri untuk mengubahnya.

Dikatakan, bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan memang bukan hal baru melainkan sudah terjadi bertahun-tahun akan tetapi dengan munculnya kesetaraaan gender dan bentuk emansipasi lainnya ia berharap kaum pria bisa lebih menghormati kemampuan kaum perempuan untuk berdiri dilingkungannya.

“Contoh konkrit yang paling nampak yakni pada saat rapat dikampung disana lebih sering diprioritaskan suara dari kaum pria saat pengambilan keputusan begitu juga soal pelaksanaannya dilapangan,” ujar Maria yang ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Untuk merubah paradigma ini menurut Maria, membutuhkan waktu yang cukup lama dan perlu didorong dengan keinginan yang kuat agar setara dengan kaum pria.Cara yang bisa dilakukan menurut Maria Bano adalah meningkatkan kualitas pendidikan, keterampilan maupun pengetahuan, dengan demikian banyak yang bisa diperbuat oleh wanita.

Jika ini tidak dilakukan maka yang terjadi adalah wanita akan terus didiskriminasi dan hanya dijadikan ban serep pria juga bentuk lain yang bisa terjadi adalah kekerasan terhadap perempuan.”Kaum perempuan harus berubah dengan peningkatan kualitas diri.Apabila sudah dipenuhi tentunya kaum pria akan berfikir dua kali untuk pengambilan keputusan,” papar Maria Bano. (SUMBER)
 
*Opini:
Menurut saya diskriminasi perempuan dan laki-laki itu  harusnya dapat di hilangkan. Sekarang sudah zamannya emansipasi wanita, jadi tidak seharusnya ada pembedaan antara perempuan dan laki-laki..