THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 28 September 2010

ISD Sebagai Salah Satu MKDU


BAB 1

1. Menjelaskan tujuan pendidikan umum di Perguruan Tinggi

*Teori
Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah :
1.Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu
berperan sebgai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2.Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan
kenyataan-kenyataan sosial yagn timbul di dalam masayrakat Indonesia
3.Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu
berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli
berbagai ilmu pengetahuan, sehinggadengandemikian memudahkan mereka
berkomunikasi

*Study Kasus

Kualitas Pendidikan di Indonesia

Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun.
Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.
“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (12/3/2007).
Presiden memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:
• Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yakni meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di Indonesia. Tolak ukurnya dari angka partisipasi.
• Langkah kedua, menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti ketidakmerataan di desa dan kota, serta jender.
• Langkah ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.
• Langkah keempat, pemerintah akan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan.
• Langkah kelima, pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah.
• Langkah keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk tahun ini dianggarkan Rp 44 triliun.
• Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.
• Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas penddikan.

*Referensi :
http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/

*Opini
Seharusnya pemerintah memperhatikan masalah tersebut dan cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah tersebut, karena Pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya. Dan jagan hanya berencana untuk memperbaiki kualitas pendidikan saja, tetapi segera merealisasikannya.

2. Menjelaskan 3 kemampuan yang diharapkan dihasilkan dari
lulusan pendidikan tinggi

*Teori
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkatpengetahuan yang terdiri atas.
1. Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara
ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya Ilmu Sosial Dasar
2.Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga
ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

*Study Kasus

Mengapa Banyak Pengangguran di Indonesia???
Kalo kita melihat ada orang yang menganggur. Itu bukan karena dia tidak ada pekerjaan, BUKAN!
Apakah Sebabnya? Apakah karena sempitnya lapangan kerja? Apakah Karena Kegagalan Program Pemerintah? Atau Malah Karena sikap menyalahkan kedua sebab yang telah disebutkan itu sehingga orang itu menganggur dan malas mencari kerja?
Jika kalian semua menjawab IYA seluruh pertanyaan diatas, berarti KALIAN ADALAH PEMALAS !. Maap maap aja nih ya kalau to the point.
Mengapa di negeri ini banyak pengangguran? Ini sebuah pertanyaan yang versi jawabannya banyak banget.
Para pemegang jabatan kunci di pemerintahan menyebutkan bahawa pertumbuhan ekonomi belum mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk menyerap seluruh calon tenaga kerja, yang setiap tahun jumlahnya cenderung meningkat.
Kalangan LSM punya alasan lain, tak kunjung selesainya masalah pengangguran, merupakan kegagalan program-program pemerintah lewat berbagai Departemen Tenaga Kerja, Departemen Sosial dan Kementrian Koperasi dan UKM.
Tapi saya punya pandangan berbeda. Banyaknya pengangguran, disebabkan oleh malasnya calon pekerja masuk lapangan kerja yang ada, karena mereka cenderung memilih-milih pekerjaan yang cocok bagi mereka. Entah itu cocok dengan bidang pendidikan atau cocok dengan minat mereka. Dan bahkan memilih sesuai dengan gaji, padahal mereka tidak punya pendidikan dan latar belakang yang mendukung.
Coba deh lihat iklan lowongan pekerjaan di koran. Tidak sedikit kan??? Banyak banget lowongan yang ada. Tapi yang berminat atau atas pekerjaan yang ditawarkan sedikit, karena mayoritas pekerjaan itu adalah menjadi tenaga pemasar atau marketing.
Mungkin pilihan menjadi marketing atau tenaga pemasar adalah pilihan terakhir. Kenapa? Alasannya banyak, dari jawaban alasan karena tidak berbakat, kurang pengalaman, malu, dan sebagainya. Dan saya pikir, semua itu sebetulnya cuman punya jawaban satu aja yaitu GENGSI. Yes or No ? Anda jawab sendiri
So, kalo mau terus jadi pengangguran, makan saja gengsimu…
Wajar, jika kita bebas memilih apa saja, tapi kita tidak bisa memilih resiko pilihan yang kita ambil.
Mau jadi manager? jadilah bawahan manager dulu. Mau jadi pengusaha besar? usaha kecil-kecilan dulu.
Jangan pengennya langsung besar tapi kerja yang kecil-kecil saja gengsi, sehingga malah menyebabkan pengangguran. Seperti jika kita ingin menangkap ikan paus, tangkaplah di samudera, bukan di selokan. Setuju Tidak ?
Jangankan kerja, nganggur juga ada resikonya. Kerja capek, nganggur juga capek.
Kerja bikin ngantuk, nganggur jika bikin ngantuk. Cuman bedanya, Kerja dapat ilmu, dapat duit. Lah kalo nganggur ??? Sudah tidak dapat ilmu, otak semakin lama di diamkan semakin tumpul. Plus ga dapet duit. Mau hidup pake apa ? nodong? maling? ngerugiin diri sendiri dan orang lain.
Contoh lain yang simplenya, coba misalkan orang yang bekerja ketiduran, dia ngomongnya “aduh, kerjanya kesiangan”. Itu masih mending. Daripada yang nganggur “aduh, nganggurnya kesiangan”, atau “aduh bangungnya kesiangan”. Udah nganggur, Kesiangan lagi. Mana bisa sukses kalo gitu.
Jika kita tidak suka dengan pekerjaan yang berada di iklan, fokuslah pekerjaan pada yang kita sukai atau hobi kita.
Karena tidak penting seberapa banyak penghasilan dari pekerjaan kita, yang penting, seberapa besar CINTA kita terhadap pekerjaan tersebut.
Yang terpaling penting, berusaha dan berdo’a kepada Tuhan.

*Referensi :
http://gugling.com/mau-tau-kenapa-di-indonesia-banyak-pengangguran-baca-dan-pahami-ini.html

*Opini
Dari study kasus di atas dapat disimpulkan bahwa lulusan pendidikan tinggi harus memiliki kemampuan untuk cepat dapat memperoleh pekerjaan. Selain itu, usaha, tidak gengsi, dan pastinya berdoa sangat membantu untuk cepat dapat mendapat pekerjaan.. Tidak mudah putus asa dan mau memulai sesuatu dari bawah/hal kecil dapat mengantar kita ke suatu hal yang lebih besar dalam pekerjaan.

3. Menjelaskan Latarbelakang diberikannya ISD
*Teori:
Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD) dimulai dari banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di Perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan yang tengah berlangsung saat ini, berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari “ Politik Balas Budi “ ( etiche politiek ) yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga trampil untuk menjadi “ tukang-tukang “ yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, pedagang, teknik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi kekayaan negara.

*Study Kasus

Mengapa Diberikan Ilmu Sosial Dasar??

Diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD) dimulai dari banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di Perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan yang tengah berlangsung saat ini, berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari “ Politik Balas Budi “ ( etiche politiek ) yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga trampil untuk menjadi “ tukang-tukang “ yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, pedagang, teknik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi kekayaan negara.
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal, akademik dan profesional.
Kemapuan personal adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemapuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia. Memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan (pancasila), serta memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Kemampan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berfikir logis, kritis sistematis, dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengindetifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya, agar jumlah penduduk yang besar ini benar-benar bisa menjadi modal pembangunan , sumber daya manusia yang dimiliki benar-benar sumber daya yang handal dan menjadi subyek untuk kemajuan peradaban damn memilki kesadaran untuk membangun negara dan bangsa

-http://iwayanlukman.blogspot.com/2010/09/menjelaskan-tujuan-pendidikan-umum-di.html
-http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=28984:lulusan-perguruan-tinggi-perlu-identifikasi-kemampuan-diri&catid=56:edukasi&Itemid=63

*Opini
Menurut saya, pemberian ilmu sosial dasar sangatlah penting karena ilmu sosial dasar dapat membentuk kemampuan-kemampuan dan kepribadian kita sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan sehingga mempermudah kita untuk mendapat pekerjaan.

4. Mahasiswa Dapat Menjelaskan Pengertian ISD
*Teori:
Ilmu Sosial dasar
Ilmu sosial dasar adalah suatu program pelajran baru yang dikembangkan di Perguruan Tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan realisasi pengembangan ide dan pembaharuan sistem pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu-ilmu Sosial Dasar (ISD)
Adalah Ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

*Study Kasus


Kenapa Sistem Pendidikan di Indonesia Tidak dibuat Seperti Les Privat ?

Apakah anda pernah mengikuti pengalaman les Privat ?
Jika anda pernah ikut les privat seperti di Primagama atau Neutron atau tempat les privat yang lain,  anda pasti akan menemukan sistem pengajaran yang sangat baik. Jika anda pernah mengikuti les privat misalnya pelajaran bahasa Inggris, disana banyak sekali tawaran dan jaminan bahwa hanya mengikuti les privat dalam waktu 1-3 bulan anda di jamin mahir berbahasa inggris aktiv. Begitu juga dalam les pelajaran-pelajaran yang lain seperti matematika dan lain-lain.
Bagaimana dengan sistem pengajaran di sekolah kita ???
Saya ambil kasus contoh misalnya dalam Pelajaran bahasa Inggris. Di Indonesia, saat ini sudah diwajibkan pelajaran bahasa Inggris diberikan pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Dari SD kemudian dilanjutkan sampai di tingkat SMP dan naik lagi hingga ke tingkat SMU dan Perguruan Tinggi, semuanya pasti ada mata pelajaran Bahasa Inggris. Tapi dari begitu lama dan banyak diberikan pelajaran bahasa Inggris dari SD hingga perguruan tinggi,
BAGAIMANA HASILNYA ??
Saya berani katakan hampir mayoritas mereka yang sudah mengikuti pelajaran bahasa Inggris dari SD sampai ke tingkat perguruan tinggi ketika hanya mengandalkan pelajaran-pelajaran di sekolah tanpa mengikuti les privat diluar sekolah, maka kemampuan mereka dalam mempelajari bahasa Inggris sangat minim, bahkan ketika saya ngobrol dengan banyak teman-teman saya yang sudah bergelar sarjana, mereka masih katakan BELUM BISA berbahasa Inggris dengan baik.
Ironis bukan ?
Kita belajar bahasa inggris dari SD hingga ke perguruan tinggi, ternyata tetap saja belum bisa mahir berbahasa Inggris, Tapi kita belajar Les Privat Bahasa Inggris DIJAMIN 1-3 Bulan saja sudah Mahir berbahasa Inggris.
Melalui tulisan ini saya sama sekali tidak bermaksud menyalahkan guru secara keseluruhan, tapi disini saya hanya ingin mengajak bahwa ada KEANEHAN dalam sistem dan MODEL mengajar di sekolah-sekolah.
Melihat kasus yang saya contohkan diatas, kenapa para guru kemudian tidak berfikir dan memiliki keinginan atau mencari tahu bagaimana sich cara dan metode mengajar di lembaga-lembaga Les Privat ? Kok mereka bisa mengajarkan bahasa Inggris begitu cepat kepada peserta les Privat ?
Apakah kemudian lagi-lagi para guru kita malas memberi pelajaran seeprti cara yang dilakukan para tutor-tutor di lembaga-lembaga les privat karena seorang guru hanya diberi GAJI KECIL ? jika ini alasanya, apakah berarti para pengajar di sekolah-sekolah itu lupa dengan GELAR MULYA mereka sebagai “PAHLAWAN TANPA TANDA JASA” ?
Untuk pemerintah dalam hal ini memang harus mencari solusi yang tepat lagi bijak. Tapi para guru dan pengajar juga jangan terlalu menilai pengabdian anda sebagai guru hanya dari segi materi. Karena toh walaupun gaji anda kecil, tapi jika anda dalam mengajarkan anak didik anda hanya menjadi anak yang bodoh tidakkah anda malu? Kenapa tidak kemudian anda berfikir walaupun dengan gaji yang minim tapi jika anda terus belajar bagaimana mengajarkan sebuah materi pelajaran yang simple, kreativ dan bisa mencerdaskan anak didik anda dengan lebih cepat dan kemudian siswa-siswi anda meraih banyak prestasi karena jasa anda, tidakkah itu akan jauh lebih membanggakan jika hanya dibandingkan dengan sebuah materi belaka ??
Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud menyudutkan profesi guru di sekolah-sekolah, tapi hanya sebuah renungan pribadi saya yang prihatin bahwa saat ini semakin orang lebih menganggap bahwa untuk bisa pandai bahasa Inggris, Pandai matematika dan pelajaran-pelajaran yang lain seorang pelajar harus rajin les, privat dan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Kalau sudah seperti itu, kemudian saya berfikir, UNTUK APA Pendidikan Sekolah ? Apakah hanya mengandalkan Legalitas Ijazah saja tanpa pernah berfikir bagaimana bisa memberikan sistem pendidikan yang berkwalitas melebihi les privat ???

http://aribicara.blogdetik.com/index.php/2010/07/16/kenapa-sistem-pendidikan-di-indonesia-tidak-dibuat-seperti-les-privat/

*Opini
Tidak ada salahnya para pengajar pendidikan menggunakan metode system pengajaran yang di gunakan oleh para pengajar bimbingan belajar agar membuat anak didik menjadi cepat mengerti materi yang di sampaikan seperti saat mereka mengikuti bimbingan belajar diluar. Itu akan sangat membantu anak didik dan juga para pengajar.


0 komentar: