THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 22 November 2010

BAB 9. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, & Kemiskinan

Nama : Kurnia Anggraeni
NPM  : 13110935
Kelas  : 1KA26
Klmpk : 3

1. Menjelaskan Pengertian Teknologi
  • Teori
Teknologi adalah Satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya yang meliputi keseluruhan sejarahnya atau suatu penerapan pengetahuan teoritis pada masalah - masalah praktis. Berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayaasaan (engineering). Dengan kata lain 

Teknologi mengandung 2 dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains memacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri - ciri dasar padadimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksi satu terhadap lainnya.

  • Study Kasus
PENYALAHGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Teringat beberapa bulan lalu saat saya menjadi guru bantu di salah satu sekolah di sebuah dusun propinsi Bengkulu, saya turut membantu memperkenalkan internet kepada para siswa kelas X. Dan yang pertama kali saya perkenalkan waktu itu adalah: email, chatting dan facebook. Yah, saat itu (hingga kini) kami menjadikan facebook, email an chatting sebagai sarana komunikasi dan pertukaran informasi paling efektif, karena biaya yang murah ”dibanding telepon” . Melalui media sosial online seperti facebook dan chatting (menandingi sms yang terbatas karakter dan kini hanya digunakan seperlunya), kami bisa saling sharing segala cerita, informasi hingga perkembangan pembelajaran di sekolah.Kini, maraknya kasus penyalahgunaan facebook yang terungkap akhir-akhir ini, menjadi kegelisahan tersendiri, khususnya para orangtua yang memiliki anak-anak yang beranjak dewasa alias ABG. Orang-orang tidak bertanggung jawab itu, benar-benar memanfaatkan media online: chat room, facebook, twitter dan social media lainnya untuk melancarkan aksi kejahatan mereka. Dalam dua bulan terakhir saja, media-media di Indonesia dibanjiri oleh berita penipuan yang dilakukan Selly (yang hingga kini masih buron), penculikan remaja, pemerkosaan dan penjualan “PSK” secara online prostitusi online, yang sebagian besar diberitakan menggunakan media Facebook dalam melancarkan aksinya itu.
Miris memang menyaksikan fenomena tersebut. Terlebih berdasarkan fakta (alexa.com), Top Sites In World, facebook menempati urutan kedua setelah google. Sedangkan facebakers (1 Maret 2010) menyebutkan Indonesia sebagai negara dengan peringkat ke-4 dalam jumlah pengguna facebook, yaitu lebih dari 18 juta pengguna. Dengan hampir 70% merupakan pengguna dengan usia 13-24 tahun. Hal itu sungguh menarik dan merupakan peluang tersendiri, terutama bagi bagi para pebisnis dan khusunya praktisi kalangan pendidikan.
Apa yang membuat facebook begitu populer??
Sebenarnya, salah satu faktor yang membuat facebook menjadi begitu fenomenal (menurut saya) adalah gaung dari media-media pembawa informasi. Pun dengan maraknya kasus-kasus yang terjadi dengan memanfaatkan facebook, media begitu “menggembar-gemborkan” berita tersebut. Di satu sisi, baik memang karena membuat para individu dan orangtua menjadi lebih waspada dan hati-hati. Namun, disisi lain menimbulkan kewaspadaan berlebihan, seperti melarang anak ber-internet, bahkan melarang anak menggunakan handphone yang memiliki akses internet (Baca beritanya disini).
Facebook, dan berbagai produk teknologi lain yang bermunculan, tidak bisa kita hindari, apalagi dilarang. Mengutip yang dikatakan Arist Merdeka Sirait (Antara.com)
“Teknologi itu tidak bisa kita hindari, pendekatannya bukan larangan, tetapi memperkuat anak tersebut untuk terhindar dari bahaya internet yang tidak sehat.”
Sejalan dengan yang dipaparkan Asep, bahwa:
Pada dasarnya bukan hal yang perlu ditakutkan jika siswa sudah mulai keranjingan dengan sebuah teknologi terkini semisal facebook, karena ini merupakan suatu konsekuensi yang harus kita terima dari perkembangan teknologi, seperti ungkapan dari Dr. Wawan Setiawan, M.Kom (Pembantu Dekan II FPMIPA UPI)“Teknologi itu adalah konsekuensi yang harus diterima oleh semua orang, teknologi bukan lagi sebagai pilihan!”. Artinya kehadiran teknologi tidak bisa ditolak oleh siapapun, karena perkembangannya sungguh sangat kuat dan cepat mempengaruhi segala aspek kehidupan. Maka, jika kita menempatkannya sebagai sebuah pilihan (menggunakan atau tidak menggunakan), kita justru akan tergerus oleh pilihan kita sendiri.
  • Opini
Segala sesuatu pasti memiliki konsekuensi positif dan negatif. Dan kita yang memilih apakah akan dibawa ke arah positif atau negatif. Dalam menyikapi fenomena penyalahgunaan facebook ini, orang tua, guru maupun orang yg di tua-tua kan seharusnya tidak perlu membatasi apalagi melarang anaknya mengakses internet. Karena yang paling mempengaruhi perilaku anak adalah keluarga, teman-teman dan lingkungan sekitarDi dalam keluarga perlua adanya filter, pemahaman berupa keyakinan dan moril. Yah, peran kelurga memang sangat penting. Ada baiknya orang tua pun turut mengerti “lingkungan” si anak. Dalam hal ini mengawasi dengan memberikan pengertian, bukan langsung melarang

0 komentar: